Bangli Kampung Halamanku


Halo perkenalkan nama saya Ni Putu Gita Aprillia Rizky Zahra saya berasal dari Depok Jawa Barat dengan darah Bali dari ayah saya dan darah Jawa dari ibu saya. Disini saya akan memberikan informasi mengenai kampung halaman saya yaitu Bali tepatnya di Kabupaten Bangli Desa Taman Bali. Tapi sebelum membahas Bangli pernahkah kalian mendengar Bangli sebelumnya? Pasti yang terbesit di pikiran kalian jika ditanya daerah yang ada di Bali adalah Denpasar,Gianyar,Tabanan bukan? Padahal jika kalian pernah mendengar bahkan pernah mengunjungi daerah Kintamani atau Gunung Batur itu terletak di Bangli lohhh... Daripada berlama-lama lagi langsung aja yuk kita Bahasa kampung halamanku yang satu ini.
Jadi asal nama Bangli itu sendiri berasal dari sebuah Prasasti Pura Kehen yang kini tersimpan di Pura Kehen yang menceritakan bahwa zaman silam disana berkembang wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak penduduk yang meninggal. Penduduk lainnya yang masih hidup berbondong-bondong memutuskan meninggalkan desa guna menghindari wabah penyakit tersebut. Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta kala itu dengan segala upaya berusaha mengatasi wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali sang raja yang kala itu bertahta pada tahun Caka 1126 tepatnya tanggal 10 Mei 1204 memerintahkan putra-putrinya agar mengajak penduduk desa untuk kembali ke Desa Bangli dan bersama-sama membangun, memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu beliau memerintahkan kepada seluruh pendududk agar agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus sembahyang.
Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana mengucapkan pemastu yaitu “Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka”. Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raya yang dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.
Segitu aja sekilas informasi mengenai asal nama Kabupaten Bangli berasal, lanjut kita ke tempat wisata yang terkenal di Kabupaten yang satu ini,penasaran?? Cekidot!
Yang pertama pasti terkenal banget nih yaitu Gunung Batur. Gunung Batur dianggap sebagai wujud Pradhana (perempuan) dan Gunung Agung dianggap perwujudan Purusha (laki-laki) yang terletak di daerah Karangasem. Di wilayah Gunung Batur juga ada danau dengan nama yang sama yaitu Danau Batur yang terletak di area tinggi, yaitu 1.050 mdpl dengan luas 16 km persegi dengan kedalaman rata-rata 50,8 km. Mau lihat keindahannya? Nih saya kasih lihat!

source : pinterest

source : pinterest


 Indah banget kannnn
Yang kedua ada Desa Penglipuran. Bentuk bangunan rumah di desa ini tuh hampir mirip semua,bagian pintu rumah saling menghadap dengan yang lain dan hanya dipisahkan jalanan yang tidak begitu besar. Karena desa ini merupakan tempat wisata beberapa rumah penduduk menawarkan makanan,souvenir. Saat itu saya hendak pergi ke toilet, berhubung toilet umumnya tidak ketemu karena masih berada disekitaran rumah alhasil saya datang ke salah satu rumah penduduk untuk meminjam toiletnya dan ternyata diperbolehkan dengan senang hati. Desa ini juga dikabarkan sebagai desa terbersih didunia karena kedaraan seperti mobil dan motor dilarang memasuki area desa jadi kendaraan harus dipakirkan di luar desa. Karena itulah Desa Penglipuran bebas asap polusi dari kendaraan. Selain dikenal sebagai desa terbersih,desa ini juga memberlakukan anti poligami atau memiliki istri lebih dari satu. Jika ia memiliki istri lebih dari satu makan akan diasingkan ke daerah pengasingan di kawasan yang biasa disebut Karang Memadu. Bagi para penduduk desa, Karang Memadu ini dianggap kotor atau tidak suci selain itu masyarakat tidak diizinkan bersembayang di pura pura yang menjadi tanggung jawab desa adat selain itu tidak boleh bergaul di masyarakat yang bebas, dan juga pernikahan orang yang berpoligami tidak akan disahkan oleh desa. Sehingga,upacaranya tidak diselesaikanoleh pemimpin tertinggi di desa dalam pelaksanaan adat dan agama.
Hasil gambar untuk desa penglipuran bali
source : google

Maaf jika ada kesalahan kata atau informasi,silahkan tulis kata atau informasi yang benarnya di kolom komentar yaJ
Terima kasih sudah membaca blog saya semoga informasi yang saya berikan dapat berguna bagi kalian! J





Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review novel Komet Minor serial Bumi karya Tere Liye

French Fries Home Made non MSG

Home Made Iced Coffee